Alviansyah, Potret Perjuangan Pelajar Tempuh Jarak 50 Kilometer ke Sekolah

Mendapatkan pendidikan bagi sebagian orang, membutuhkan perjuangan yang lebih. Hal ini pula yang dirasakan Alviyansyah, bocah berumur 8 tahun ini, harus rela menempuh jarak 50 kilometer, dari rumahnya di Parung Panjang, Bogor, menuju ke SD Negeri 02 Petang, Kebon Panjang, Jakarta Pusat. Kisahnya kini menjadi perbincangan khalayak luas. Tak sedikit yang merasa salut akan semangat dan keteguhan hati siswa yang duduk di kelas dua ini.
Dilansir dari Kumparan.com, kisahnya mulai menguap ke publik, berkat unggahan akun facebook Caroline Ferry. Dalam akunnya, ia mengunggah kisah perjuangan dari bocah yang akrab disapa Alvin, yang harus bolak-balik dari Bogor ke Jakarta, menggunakan kereta, demi bisa bersekolah.
Ibunda Alvin, Lasmawati mengungkapka, awalnya ia dan keluarga tinggal di Tanah Abang. Namun, karena sang suami mendapatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maka dengan terpaksa ia dan keluarga menumpang ke tempat tinggal orang tua Lasmawati, di Parung Panjang, Bogor, sebab tak mampu lagi untuk membayar kontrakan di Jakarta. “Alvin tidak pindak sekolah ke Bogor karena, di Jakarta, Alvin sudah mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP), jika pindah, ototmatis KJP akan dicabut,” paparnya. Ia mengaku, keberadaan KJP sangat membantu untuk pemasukan bulanan keluarganya. Ditambah lagi, Ayah Alvin saat ini hanya bekerja serabutan, yang penghasilannya tidak menentu. Lasmawati mengaku sedih melihat buah hatinya, yang harus bersusah payah. Namun, ibu dari lima anak ini, tak bisa berbuat banyak. “Saya merasa sangat bangga atas perjuangan anak saya, dan selalu berdoa agar Alvin selalu dilindungi Allah,” ungkapnya.
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Sistem Informatika (SI), Arindini Nurin mengatakan, sangat salut dengan apa yang dilakukan oleh Alvin. Menurutnya, apa yang dilakukan Alvin membuktikan, bahwa ekonomi bukanlah alasan untuk berhenti mengeyam pendidikan. “Jarak yang jauh juga bukan hambatan lagi karena, Alvin bisa melakukannya, walaupun harus menempuh jarak yang bukan main jauhnya,” tuturnya. Mahasiswa yang juga menerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) menganggap, KJP ini sudah tepat sasaran, karena siswa seperti Alvin memang layak mendapatkannya. “Dengan adanya KJP, pastinya Alvin dan keluarga sangat terbantu, dan KJP jugalah, yang membuat Alvin bisa tetap bersekolah,” tutupnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), Ayu Wulandari mengaku sangat miris dan prihatin dengan apa yang terjadi pada Alvin. Namun, dirinya mengaku juga salut dan bangga akan perjuangan bocah kelas dua SD tersebut. “Karena, perjalanan yang ditempuhnya dengan jarak yang begitu jauh, mungkin akan sangat berbahaya bagi anak sesuianya. Tetapi hal itu bisa dilakukan Alvin, dan pasti membuat pribadi Alvin menjadi anak yang mandiri dan disiplin,” ungkap mahasiswa semester dua ini. Ayu menambahkan, akan lebih baik, jika Alvin bisa seperti siswa seusianya, yang menempuh jarak sewajarnya untuk ke sekolah. “Hal ini harus menjadi perhatian bagi banyak orang, mulai dari instansi pemerintah, masyarakat, dan lembaga sosial,” tandasnya.
(Alya Safira)