Aliran Sesat Kerajaan Ubur-Ubur Resahkan Masyarakat, Mahasiswa UIN Jakarta Berikan Tanggapan

Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan munculnya ajaran sesat yang menamakan diri sebagai Kerajaan Ubur-Ubur. Ajaran yang didirikan oleh pasangan suami istri Rudi dan Aisyah ini bertempat di lingkungan Sayabulu, Kota Serang, Banten.
Dilansir dari Tempo.co, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menginvestigasi serta berdialog langsung dengan Aisyah dan Rudi sebagai ketua dari aliran sesat tersebut. Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Serang, Amas Tajuddin mengatakan, dari hasil investigasi yang dilakukan dan hasil penjelasan Raja Ubur-Ubur, maka pihaknya memastikan ajaran ini sesat dan menyimpang. “Indikasi penyimpangan tersebut didasarkan atas pengakuan Aisyah yang meyakini dirinya sebagai Tuhan. Ia juga mengklaim bahwa Tuhan mempunyai makam di Serang,” paparnya.
Menanggapi ajaran sesat ini, Bendahara Divisi Syair dan Keilmuan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid UIN Jakarta, Syifa Anita Fauzia mengatakan, di video yang ia lihat tentang ajaran ini, pendiri Kerajaan Ubur-Ubur itu sedang berbicara berlandaskan Alquran namun ucapannya sama sekali tidak berlandaskan Alquran dan As-Sunnah yang menyebabkan ajaran sesat ini bisa menjadi ladang perpecahan bagi umat Islam dan dapat membahayakan keimanan sebagai seorang muslim. Syifa menjelaskan, dengan munculnya ajaran sesat seperti ini, maka kita tidak boleh menyalahkan Islam. “Sebab tidak ada yang salah dari ajaran Islam. Islam merupakan agama yang baik dan suci sebagai rahmatan lil alamin,” tuturnya. Mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) ini menjelaskan, cara yang paling ampuh sebagai seorang muslim agar tidak ikut terdoktrin dengan ajaran menyimpang seperti itu adalah, dengan selalu membentengi diri dengan keimanan dan pengetahuan seputar agama Islam, memperbanyak membaca Alquran juga dzikir. “Tentunya, agar hati tetap tenang serta selalu mendekatkan diri dengan Allah Subhanahu wa Ta’alla,” ujarnya. Syifa berharap, agar tidak ada lagi ajaran-ajaran sesat yang mengatas-namakan agama Islam, Alquran, juga Nabi Muhammad. “Semoga umat Islam yang sudah melenceng tersebut dapat kembali ke jalan yang lurus dan diberikan hidayah oleh Allah,” tutupnya.
Anggota LDK Syahid lainnya, Nasywa Al-Faruqi menuturkan, ajaran sesat seperti ini sudah ada sejak dahulu. Nasywa mengatakan, ajaran sesat harus segera ditindak lanjuti agar tidak menyebar luas dan semakin banyak menyesatkan masyarakat. “Aliran sesat ini muncul karena banyaknya masyarakat yang mendahulukan akal dibanding pedoman agama, salah pemahaman dalam penafsiran, terbawa arus globalisasi, ekonomi dan politik, serta kurangnya iman atau pengetahuan agama yang kuat dalam diri,” ungkapnya. Nasywa menambahkan, agar tidak terdoktrin dengan aliran sesat, masyarakat harus benar-benar memahami hakikat agama yang dianut, memperdalam ilmu agama, menguatkan iman dan kepercayaan kepada Tuhan, dan bergaul dengan orang yang selalu mengingatkan kepada agama.
(Syahbaniyah Widyanitamy)