[metaslider id="353"]

Perisai Diri UKM Forsa UIN Jakarta Bawa Pulang 6 Medali Emas, 4 Perak, dan 2 Perunggu Pada Porprov Banten, Banten Cup II

Silat Perisai Diri adalah seni bela diri tradisional nusantara yang didirikan secara resmi pada 2 Juli 1955 di Surabaya. Saat ini telah dikenal secara luas, Perisai Diri merupakan olahraga bela diri yang memerlukan konsentrasi. Menyadari pentingnya mengembangkan olah raga ini, Perisai Diri mendirikan Organisasi Silat Perisai Diri dan kemudian diubah menjadi Keluarga Silat Perisa Diri ( Kelatnas ) Indonesia. Kemarin, pada ajang Pekan Olahraga Provinsi ( Porprov ) Banten, Banten Cup II yang diadakan pada Sabtu-Minggu (27-28/10) di Citra Raya Tangerang, Divisi Perisai Diri ( PD ) dari Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM ) Federasi Olah Raga Mahasiswa (Forsa) UIN Jakarta berhasil membawa pulang enam medali emas, empat medali perak dan satu perunggu.

Peraih medali perak pada pertandingan Perisai Diri Porprov Banten di Banten Cup II 2018 Farahiya Zakira  menjelaskan, Acara ini sangat baik dan terkoordinir dengan rapi, setiap panitia sadar akan tanggung jawab dan berperan penting dalam kegiatan. Divisi PD. Forsa UIN Jakarta membawa pulang enam medali emas, empat perak dan satu perunggu. Medali yang didapatkan dari beberapa kategori yang dimenangkan, yaitu kategori fight/ tarung bebas IBSI , serang hindar tangan kosong, dan kategori serang hindar berpasangan bersenjata. “Alhamdulillah dengan persiapan kurang lebih satu setengah bulan kami dapat memberikan prestasi untuk PD dan juga universitas,” tutur Farah.

Banten Cup sendiri merupakan kegiatan yang dikhususkan untuk perisai diri, peserta yang ada pun dari berbagai daerah, dan ada kategori SD, SMP, SMA dan umum. “Tidak ada kendala yang terlalu signifikan, karena kita sudah mempersiapkan dari awal, seperti penginapan, akomodasi dan konsumsi, dan tidak ada yang cedera fatal. Mungkin hanya memar,” tambah Farah. Ia mengaku, dari awal sudah menggemari bela diri, dan ingin mendalaminya. “Selain bela diri, saya juga terlibat dalam organisasinya dan PD sangat mengutamakan kekeluargaan, selain berlatih kita juga mengetahui filosofi dari setiap gerakan yang dilakukan,” jelasnya. Farah berharap, agar mahasiswa yang lain dapat berprestasi di bidang nya masing-masing dan totalistas dalam menjalankan kegitan dan terus mengembangkan potensi melalui kegiatan yang diikuti.

Anggota muda PD UIN Jakarta, Ahmad Savant mengungkapkan, bela diri merupakan salah satu silat tradisional yang telah diakuki banyak negara, dan dengan kemenangan pencak silat dalam acara pertandingan perisai diri Porprov Banten kemarin,  merupakan suatu kebanggan untuk PD UIN Jakarta. “Walaupun kami tidak mendapat peringkat terbaik ataupun peringkat umum kami tetap senang dan besyukur dengan prestasi yang telah dicapai,” tutur Ahmad. Kejuaraan Banten Cup merupakan kejuaraan yang diadakan setahun sekali dan PD UIN Jakarta dapat membawa pulang enam medali emas, empat medali perak dan satu perunggu dalam kegiatan pertandingan perisai diri Porprov Banten di Banten Cup II 2018 ini. “Semoga dengan adanya prestasi kali ini kami menjadi lebih semangat dan lebih baik lagi kedepannya untuk pencapaian yang lebih baik, Amiin,” tutupnya.

(Syifa Kaltsum)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *