Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh di Tanjung Karawang, Pencarian Terus Dilakukan

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak pada pukul 06.33 WIB. Badan SAR Nasional (BASARNAS) memastikan pesawat tersebut jatuh di perairan Teluk Karawang, Senin (29/10). Peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air sempat diketahui Kantor SAR Tanjung Priok melalui pemberitahuan dari VTS pukul 07.05 bahwa kapal Tug Boat As Jaya 11 pada posisi koordinat 05 49.727 S -107 07.460 E dengan Heading 40 derajat timur laut, Tanjung Karawang. BASARNAS telah menemukan beberapa barang yang diduga milik penumpang serta serpihan tubuh pesawat. Namun, belum diketahui dengan pasti mengenai korban dari jatuhnya pesawat ini.
Dilansir dari Kompas.com, Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto memaparkan, korban penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh, nantinya akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Budi menyebutkan, korban akan diberangkatkan dari Posko Basarnas di Jakarta International Container Terminal (JICT) II di Tanjung Priok, Jakarta Utara. “Di posko kita yang JICT II tadi, Tanjung Priok, terus nanti dari situ akan dibawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10). Dibantu oleh TNI dan Polri, terdapat total 300 personel yang telah diturunkan, di mana 150 personel dari Basarnas, sementara sisanya dari pihak TNI dan Polri. Kemungkinan, jumlah personel akan ditambah untuk mempercepat proses evakuasi. Diketahui bahwa pesawat tersebut berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, sekitar pukul 06.20 WIB. Sedianya, pesawat mendarat di Bandara Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB. Namun, pesawat justru hilang kontak pukul 06.33 WIB. Pesawat disebutkan membawa 181 penumpang, terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi.
Divisi Search and Rescue (SAR), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPLHK) Kembara Insani Ibnu Batuttah (Ranita) UIN Jakarta, Mujahidin mengatakan, pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang tersebut belum diketahui penyebabnya dan belum ada informasi lebih lanjut mengenai jumlah korban, hanya puing-puing pesawatnya saja yang telah ditemukan. “Saat ini, tim SAR sudah melakukan pencarian korban yang berjumlah 181 penumpang dari pagi hingga sekarang,” tuturnya. Ia menambahkan, dari Ranita sendiri belum mengirim tim untuk membantu pencarian, karena yang terjun ke lokasi harus yang sudah profesional dan mempunyai peralatan lengkap. “Tetapi kami tetap memantau info penyusuran pencarian korban, apabila personel di sana kurang, maka kami siap untuk mengirim tim,” ujarnya. Mujahidin berharap, agar korban cepat ditemukan dan tidak ada lagi musibah seperti ini.
(Thalita Zada)