[metaslider id="353"]

Dialog Mahasiswa 2 Stand Up UIN Jakarta Sukses Raih Gelak Penonton

Komunitas stand up pertama di ranah kampus yaitu Stand Up UIN Jakarta hingga kini merupakan stand up paling aktif se-Indonesia. Stand up UIN Jakarta yang bekerja sama dengan Dewan Ekskutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengadakan acara “Mini Show Dialog Mahasiswa 2”, di Auditorium FISIP UIN Jakarta, pada Rabu (30/10).

Ketua Pelaksana Dialog Mahasiswa Dua Stand Up UIN Jakarta, Mukhtara Rama Affandi menuturkan, Stand Up UIN Jakarta lahir pada 2012. Acara dialog mahasiswa yang pertama telah dilaksanakan pada 2016 dan terdapat perbedaan dari sebelumnya, yaitu terdapat sketsa komedi dan roasting ketua Dema UIN Jakarta yaitu Sultan Rivandi.

“Dialog mahasiswa dua ini sebenarnya untuk merekatkan dan mencairkan tensi perpolitikan yang ada di UIN Jakarta, karena memang di UIN Jakarta ini tensi nya tinggi semua nih maka kita hadir untuk ngobrolin hal sensitif ini untuk merekatkan,” ujarnya.

Mahasiswa FISIP, jurusan Ilmu Politik tersebut berharap, semoga stand up UIN Jakarta tetap eksis dan memberi referensi hiburan lainnya di kalangan mahasiswa atau pun umum serta ingin memberikan suatu hal yang berbeda dari yang lain.

Ketua Dema UIN Jakarta, Sultan Rivandi menuturkan, acara dialog mahasiswa stand up UIN Jakarta dikemas baik dengan konten yang sensitif namun tetap santai dan menghibur. Humor itu kan memang tentu diselipkan kritik atau keresahan yang sedang terjadi.

“Acara dialog mahasiswa dua tersebut seru, lucu, asik, santai dan sangat cair, betul-betul mahasiswa UIN Jakarta yang tanpa sekat, bebas berbicara tentang apa pun dan puas bercanda tanpa harus tersinggung dan sakit hati,” ungkapnya.

Ia menambahkan, hadirnya Ia di acara tersebut membuat dirinya mendapatkan beberapa masukan yang dapat disimpulkan bahwa fasilitas UIN Jakarta harus lebih diperhatikan.

Dema UIN Jakarta selanjutnya akan memperjuangkan isu sentral yang ada di kampus dan membuat strategi untuk membuktikan bahwa tidak hanya lantang di luar saja.

“Acara dialog mahasiswa Stand Up UIN Jakarta harus ada lagi dan lebih besar karena jangan sampai kita ini terlalu kaku dan tegang terkait persoalan kampus,” tuturnya.

(Chintia Desy Utami)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *