[metaslider id="353"]

Jelang Tahun 2020, SPBU Pertamina Terapkan Pembayaran Sistem Non Tunai

Sumber foto: asset.kompas.com


Diperoleh dari kompas.com, pertengahan 2018, PT Pertamina (Persero) telah mengimplementasikan opsi cashless melalui aplikasi MyPertamina. Di era revolusi industri ini, PT Pertamina mengakomodir perubahan gaya hidup digital dengan menargetkan tahun 2020 dengan memperluas SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang menerima pembayaran non tunai.

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, opsi pembayaran non tunai atau cashless sudah diimplementasikan sejak 2019 melalui aplikasi MyPertamina yang pembayarannya terintegrasi dengan LinkAja.

“Di SPBU-SPBU sudah banyak yang bisa menerima cashless dengan scan barcode LinkAja. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir perubahan gaya hidup digital dari konsumen yang banyak menggunakan transaksi nontunai,” ujarnya.

Menukil dari kompas.com, salah satu program Pertamina, yakni Berkah Energi Pertamina II ditujukan untuk menimbulkan masyarakat agar menggunakan sistem pembayaran nontunai yang akan terlaksana pada Januari 2020.

Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas’ud Khamid menyampaikan, pembeli Premium, Solar, Pertalite, dan seterusnya yang menggunakan LinkAja, akan mendapatkan poin yang bisa ditukarkan dengan produk menarik.

Ketua departement eksternal, Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI), Shafa Salsabila mengatakan, program yang dicetus oleh PT Pertamina bagus dan praktis. Tetapi, akan banyak pro kontra dalam kebijakan tersebut.

“Menurut saya ini program yang bagus, karena lebih cepat, praktis, dan perhitungan data transaksi akan lebih tepat. Akan banyak pro kontra dalam kebijakan ini, bagi masyarakat yang tidak terbiasa untuk bertransaksi non tunai. Namun, saya rasa kebijakan ini demi kebaikan bersama,” ujarnya.

Ia merupakan tipe orang yang netral dalam pembayaran. Tetapi, ia mengakui cashless sangat membantu kehidupan sehari-hari. Menurutnya, teknologi tidak menyebabkan sempitnya lapangan kerja, tetapi teknologi akan membuka peluang kerja baru yang sebelumnya belum ada.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan Manajemen, semester tiga, Rizqi Aqsho Darma Putra kontra terhadap penerapan ini. Ia mengatakan, cashless tidak begitu efektif untuk menengah ke bawah. Menurutnya, pembayaran tunai lebih efektif.

“Penerapan non tunai mempunyai dampak yang banyak bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang kurang setuju, terutama masyarakat yang jarang menggunakan cashless. Karena rencana tersebut bukan mempermudah proses nya malah mempersulit,” ujarnya.

Ia merupakan tipe orang yang lebih melaksanakan pembayaran dengan tunai. Menurutnya, masyarakat penengah ke bawah lebih rendah pendapatannya sehingga jarang menggunakan cashless, dan 20 persen masyarakat belum mengerti dalam pembayaran nontunai.

(Hilyah Afifah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *