Perketat Protokol Kesehatan di Transportasi Umum

Sejumlah transportasi umum telah diperbolehkan beroperasi kembali di era new normal kini. Namun, penerapan tersebut harus tetap diiringi dengan protokol kesehatan dan syarat tertentu. Salah satunya yaitu selama berada dalam kendaraan umum, pengguna harus mengupayakan tidak bicara, baik secara langsung maupun telepon. Selain itu, upayakan tidak makan dan minum di tempat umum, untuk menghindari percikan air liur.
Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yuriyanto mengatakan, dirinya tetap mengingatkan protokol kesehatan saat bepergian menggunakan kendaran umum. Selain menjaga jarak dan menggunakan masker, Yuri mengimbau untuk tidak berbicara serta makan dan minum selama berada di transportasi massal.
“Pada saat berada di kendaraan umum, public transport, upayakan Anda memakai masker, menjaga jarak dan tidak berbicara, tidak makan, tidak minum di dalam kendaraan umum atau di kereta,” katanya di Graha BNPB Jakarta Timur, Selasa (14/7/2020).
Yuri juga mengingatkan, agar publik menggunakan masker secara baik dan benar. Masker yang menutupi hidung dan mulut, serta tidak diturunkan ke dagu. Menaik-turunkan masker ke dagu, beresiko besar menularkan virus.
“Menurunkan masker ke dagu, menaikkan lagi dan seterusnya, ini memberikan resiko yang besar untuk penularan. Maraknya kasus orang tanpa gejala, justru disebakan kegiatan yang tanpa sadar dilakukan tanpa mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), semester dua, Dalilah menuturkan, kurangnya peringatan dalam pembatasan sosial, membuat orang seringkali melupakan protokol kesehatan. Terutama saat berbicara di kendaraan umum.
“Paling sering ya, mengobrol selama perjalanan. Kalau untuk makan dan minum, memang di kereta pun ada larangan itu. Lebih diperketat lagi aja sih, dalam pembatasan sosialnya. Sepengetahuan saya juga, untuk berbicara di kendaraan umum batas jaraknya itu 2 meter sesuai perkataan Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr. PH., spesialis kesehatan masyarakat,” katanya.
Dirinya menyarankan, di area umum agar lebih banyak pengawasan. Semakin lama justru semakin meningkat kasus lonjakan Covid-19. Hal tersebut tidak jauh akibat dari tindakan masyarakat sendiri yang terkadang masih berkumpul di tempat atau kendaran umum.
“Sarannya sih, masyarakat harus sering ditegur secara langsung. Walaupun kadang ada aja masyarakat yang ngga terima kalau ditegur. Tapi dari persoalan seperti itu, orang yang melihat akan sadar bahwa perbuatan itu salah,” katanya.
(Milla Rosa)