Kemenag Gelar Sidang Isbat Hari Raya Idul Adha

Proses pemantauan hilal. Sumber foto: news.detik.com
Dalam rangka menentukan datangnya bulan Zulhijah 1441 Hijriah sekaligus Hari Raya Idul Adha yang jatuh setiap 10 Zulhijah, maka Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat pada Selasa (21/07), yang dipimpin oleh Menteri Agama (Menag) yakni Fachrul Razi. Sidang isbat tersebut dibatasi dan hanya dihadiri oleh Menag dan Wakil Menteri Agama (Wamenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Komisi VII DPR.
Dilansir dari CNN.Indonesia, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Agus Salim mengatakan, sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan pencegahan virus corona, sehingga undangan untuk menghadiri sidang tersebut dibatasi.
“Sidang isbat terbagi dalam tiga tahap. Sesi pertama, dimulai pukul 17.00 WIB yaitu berisi pemaparan posisi hilal awal Zulhijah 1441 H oleh anggota Falakiyah Kemenag, Cecep Nurwendaya,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, kemudian sesi kedua dimulai setelah salat Magrib, diawali dengan penyampaian laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari 84 titik di seluruh Indonesia, yang dipimpin oleh Menag, Fachrul Razi. Sesi ketiga, Menag mengumumkan hasil sidang isbat secara telekonferensi.
“Sesi ketiga, Menag mengumumkan hasil sidang isbat secara telekonferensi dan disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming media sosial (medsos) Kemenag,” ujar Agus.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester dua, Sitti Romlah menjelaskan, Iduladha merupakan hari raya Islam, yang secara bahasa berarti hari raya kurban. Pada hari raya ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim AS bersedia mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, yang kemudian diganti oleh-Nya dengan domba.
“Orang Islam biasanya berlomba untuk menunaikan ibadah qurban setelah salat Idul Adha hingga akhir hari tasyrik yaitu tanggal 13 Zulhijah. Hari raya ini diselenggarakan setiap tanggal 10 Zulhijah dan dikenal dengan sebutan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin tengah menunaikan ibadah haji,” jelasnya.
Menanggapi prosedur keamanan dalam sidang, mahasiswa yang akrab disapa dengan Sila mengatakan, sidang isbat harus tetap dilaksanakan dengan cara apapun. Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 harus ditetapkan oleh pemerintah, karena keamanan menjadi hal terpenting di tengah pandemi seperti ini.
“Bagi wilayah yang masih menjadi pusat perhatian dalam pemantauan, kemudian ingin merayakan Hari Raya Idul Adha, hendaknya tetap memperhatikan ketentuan dan protokol yang ditetapkan oleh wilayah setempat,” ujarnya.
(Sitta Sakinatu Yassaroh)