Kenali Penyakit Mental Pedofilia

Waspada pedofil disekitar anak. Sumber foto: doktersehat.com
Balamuda, pasti pernah dengar istilah pedofilia kan? Kebanyakan dari kita lebih mengenal pedofilia sebagai aksi pelecehan anak. Ternyata, definisi tersebut kurang tepat lho, Balamuda. Penting untuk diketahui bahwa pedofilia adalah sebuah penyakit.
Lalu, apa sih sebenarnya Pedofilia itu?
Dilansir dari halodoc.com, pedofilia adalah gangguan mental atau tepatnya gangguan seksual, yang berupa nafsu atau ketertarikan seksual terhadap remaja atau anak di bawah usia 14 tahun. Orang yang mengidap pedofilia ini yang disebut dengan pedofil. Seseorang bisa dianggap pedofil jika usianya minimal 16 tahun. Hampir semua pedofil adalah pria, namun tidak menutup kemungkinan bagi wanita.
Psikiater RS Cipto Mangunkusumo, dr. Tara Aseana mengatakan, seorang pengidap pedofilia tidak selalu melakukan kekerasan seksual pada anak. Sebaliknya, pelaku kekerasan seksual pada anak belum tentu pedofilia.
Balamuda tau gak sih penyebab seseorang mengidap Pedofilia?
Penyebab pedofilia masih belum diketahui dengan pasti. Kesulitan mengetahui penyebabnya pun karena didasari perbedaan karakteristik dan latar belakang pada setiap orang. Diduga penyebab utama dari kondisi ini datang dari faktor psikologi sosial, bukan biologis. Faktor yang memengaruhi kepribadian pengidap adalah latar belakang keluarga yang tidak normal. Dilecehkan pada usia dini pun dapat menjadi penyebabnya.
Selain itu, beberapa faktor yang juga memiliki pengaruh terhadap kecenderungan pedofilia adalah Intelligence Quotient (IQ) rendah dan ingatan jangka pendek, kurangnya white matter pada otak, kurangnya testosteron, masalah-masalah otak.
Masalah pada otak adalah penyebab yang paling diterima di antara faktor-faktor tersebut. Pada orang normal, melihat anak-anak membuat otak mereka secara spontan menghasilkan gelombang saraf untuk meningkatkan insting-insting melindungi dan menyayangi, sedangkan pada pedofil, gelombang saraf tersebut terganggu dan berakibat meningkatnya gairah seksual.
Nah, apa saja sih ciri-ciri Pedofil itu?
Dilansir dari popmama.com, terdapat beberapa ciri seorang pedofil, yaitu diantaranya:
- Memiliki Sifat Obsesif
Perlu disadari biasanya pelaku pedofil memiliki sifat obsesif. Jika sudah mengincar seorang anak, pelaku pedofil akan terus berusaha mendapatkannya seperti sudah terobsesi. Mereka tidak akan mengenal cara halus atau kasar, pelaku pedofil bisa melakukan berbagai cara untuk mendekati anak-anak incarannya.
- Cenderung Introvert
Beberapa pelaku pedofil terkesan tidak banyak berbicara dan bergaul dengan orang dewasa. Saat diajak berkumpul bersama teman seusianya, mereka cenderung menolak secara halus. Namun, pelaku pedofil akan memperlihatkan ketertarikannya jika sedang bermain atau berdiskusi bersama anak-anak. Tak jarang ada juga yang seringkali mengasingkan diri dari lingkungan karena sikapnya yang begitu pendiam.
- Pandai Berkamuflase
Pelaku pedofil pandai berkamuflase. Para predator ini, seolah bisa menyamar menjadi sosok yang baik agar bisa disenangi anak-anak, termasuk incarannya. Sama seperti orang dewasa lainnya, pelaku pedofil bisa memiliki cara tersendiri saat memiliki ketertarikan secara seksual terhadap seseorang.
- Bisa Mengincar Anak-Anak Tanpa Pandang Bulu
Jika tidak memiliki incaran anak tertentu sesuai dengan kriterianya, seorang pedofil bisa menjadi preadator yang berusaha memangsa siapapun. Baik anak laki-laki maupun perempuan bisa menjadi incaran predator, termasuk siapa saja yang ada di depan matanya.
- Bisa Bersikap Agresif
Setelah mendapatkan anak-anak yang sudah menjadi incarannya, para pelaku pedofil bisa berubah menjadi sosok yang bersikap agresif. Perlu diketahui juga kalau mereka yang tidak memiliki kematangan emosi yang baik bisa cenderung kompulsif (bersifat memaksa) untuk menyiksa anak-anak.
Hmmm, bisakah Pedofilia disembuhkan?
Balamuda, perlu diketahui, pedofilia adalah penyakit kronis. Pengobatan harus difokuskan untuk mengubah perilaku dalam jangka panjang. Pengidap perlu dikonsultasikan dengan psikolog untuk menemukan cara mencegah pasien melakukan aksi ilegal dan membantunya mempertahankan kehidupan yang normal. Pengobatannya berupa tindakan observasi dan antisipasi dari tindakan kriminal.
Pengidap terkadang akan dianjurkan mengonsumsi pengobatan untuk mengurangi libido seperti medroxyprogesteron asetat, obat-obatan yang mengurangi testosteron dan penghambat serotonin. Lebih lagi, pedofil perlu pengobatan untuk kecanduan alkohol atau stimulan.
Nah, Balamuda, itu tadi penjelasan mengenai penyakit pedofilia dan pengidap pedofilia (pedofil). Saat Balamuda mengetahui atau mencurigai seseorang dengan pedofilia, tetap tenang dan cari tahu apabila mereka dapat melakukan tindakan kriminal. Harus selalu waspada ya, Balamuda.
(Sitta Sakinatu Yassaroh)