Pesta Demokrasi Pemilwa 2020 UIN Jakarta Dimulai

Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) UIN Jakarta mengumumkan kegiatan kampanye Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa), melalui akun instagram @official.kpmuinjkt yang dilaksanakan dua hari mulai Sabtu (28/11) hingga Minggu (29/11) jam enam sore. Namun, bagi calon yang ingin mengajukan pelaporan ke tahap banding, masih dibuka melalui link formulir di akun instagram @official.bppmuinjkt hingga pukul enam sore (28/11), dikarenakan masih ada beberapa calon yang mengajukan gugatan kepada KPM.
Anggota Badan Pengawasan Pemilihan Mahasiswa (BPPM), Sahlatul Ula mengatakan, pengadaan pelaporan banding tersebut untuk calon yang tidak lolos melakukan pemberkasan. KPM dan BPPM memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan pelaporan dan akan ditindaklanjuti.
“Nantinya, bagi calon yang ingin melakukan pelaporan ke tahap banding, dapat langsung mengisi link form pendaftaran dan mengikuti langkah dan persyaratan yang tertera. KPM dan BPPM menerima aspirasi mahasiswa yang merasa terdapat kejanggalan dalam proses Pemilwa ini, maka mahasiswa perlu memanfaatkan waktu pelaporan dan mengikuti instruksi agar jalannya Pemilwa dapat cepat terlaksana,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, kegiatan kampanye ini menandakan pesta demokrasi sudah dimulai. Mahasiswa UIN Jakarta diberikan wadah untuk belajar berorganisasi dan berpolitik dalam Pemilwa. Pemilwa ini adalah momentum yang tepat, untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) UIN Jakarta yang bersinergi dan aktif dalam melaksanakan pesta demokrasi.
Calon Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dwi Ulina Sari mengatakan, dalam mempersiapkan kampanye dibutuhkan mental yang kuat, karena menjalani Pemilwa dalam keadaan pandemi Corona Virus Desease (Covid-19) ini bukanlah sesuatu yang mudah. Para calon harus mencari cara bagaimana dapat memperkenalkan diri kepada mahasiswa, salah satunya menggunakan media sosial.
“Tentu penggunaan media sosial menjadi salah satu cara mengkampanyekan Pemilwa. Kami para calon bersama-sama berkompetisi semaksimal mungkin, dengan membuat e-flayer, video branding, dan segala sesuatu yang dapat mensukseskan kampanye kami. Tidak hanya itu, kami juga berusaha menumbuhkan kepercayaan mahasiswa, dengan mengembaangkan visi, misi, dan gagasan kami, untuk memajukan universitas dan fakultas menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, setiap mahasiswa UIN Jakarta memiliki hak suara dalam berdemokrasi. Mahasiwa perlu tahu kualitas diri calonnya seperti apa, mulai dari pribadi hingga kehidupan bersosialnya. Hal ini penting, karena nanti calonnyalah yang akan merealisasikan harapan mahasiswa untuk universitas. Meskipun pesta demokrasi ini masih dalam lingkup universitas, setidaknya mahasiswa belajar berpolitik yang baik sebagai warga negara.
Calon Sema FDIKOM lainnya, Vivin Herial mengatakan, mempersiapkan mental memang penting dalam menyambut Pemilwa. Setiap calon akan diuji dengan berbagai rintangan seperti debat dan kampanye. Maka, para calon harus mempersiapkan gagasan, argumen, dan keberanian untuk menghadapinya.
“Terlepas dari segala usaha yang kami lakukan, semua pilihan ditentukan oleh hati mahasiswa. Kita sudah mengerahkan segala kemampuan dan menunjukan versi terbaik dari diri kita sendiri, yang terpenting, mahasiswa harus memilih dengan hati nuraninya sendiri, bukan asal ikut teman atau disuruh,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, mahasiwa UIN Jakarta jangan terpengaruh dengan isu-isu dan buzzer yang berkembang selama Pemilwa. Para calon sudah memperkenalkan tentang visi misi dan gagasannya, mahasiswa cukup fokus dengan itu tanpa memandang background siapa dia dan dari mana dia, karena pada dasarnya Pemilwa ini adalah pesta demokrasi UIN Jakarta untuk menentukan siapa pemimpin kampus yang dapat membawa harum nama UIN Jakarta.
(Rizka Amelia)