Pengaruh Pemilu Amerika Serikat Terhadap Dunia Islam

Perayaan Pemilihan Umum (Pemilu) di Amerika Serikat masih terasa hingga saat ini. Bahkan, banyak hal yang dapat dikaji pasca terpilihnya Joe Biden. Keramaian publik dalam membicarakan hal ini tidak terhenti, sebab adanya dampak yang ditimbulkan dalam aspek-aspek kehidupan, seperti Islam. Pembahasan lengkap terkait pengaruh kemenangan Joe Biden terhadap Islam dikaji bersama melalui diskusi tentang ‘Dinamika Politik Dunia: Meninjau Pemilu Amerika Serikat,’ pada Senin malam (30/11). Diskusi tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Kampus Syahid (LDKS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Staff Humas Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Politeknik Pelayaran Sumatra Barat, Meisarah Marsa, S.Sos., mengatakan, terdapat dua urgensi Pemilu AS, yaitu secara internal pemilu tersebut menentukan arah kebijakan pemerintah AS, untuk masyarakatnya dalam kurun waktu empat tahun ke depan. Terlebih masyarakat muslim yang tinggal di AS.
“Kemudian, secara eksternal yaitu untuk menentukan arah kebijakan hubungan dengan negara-negara lain. Terlebih negara-negara yang mayoritas penduduknya adalah umat muslim,” katanya.
Sarjana Ilmu Hubungan Internasional UIN Jakarta tersebut menambahkan, antara kedua kandidat dalam Pemilu AS memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tetapi, di mata warga AS, Joe Biden lebih unggul dengan janji-janjinya terhadap umat muslim. Hal tersebut meliputi, tidak ada larangan perjalanan dari negara mayoritas muslim, memerangi kejahatan ras berbasis keagamaan, memastikan suara muslim terdengar, dan sebagainya.
“Tetapi, Joe Biden melegalkan tindakan aborsi. Padahal, hal ini merupakan larangan dalam Islam,” tambahnya.
Contract Immigration Officer Consulate Geeral of the Republic of Indonesia in Los Angeles, Ahmad Honest Qashidi menyampaikan, ada beberapa faktor yang menjadi daya tarik Pemilu AS ramai diperbincangkan, antara lain yaitu hadirnya Kamala Harris sebagai wakil Joe Biden. Hal tersebut membuktikan bahwa perempuan Timur Tengah pun dapat berkontribusi di dunia politik AS. Selain itu, pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadikan tantangan baru bagi calon pemimpin AS.
“Ada beberapa aspek yang perlu ditekankan lainnya dalam Pemilu AS tahun ini, seperti imigrasi, minoritas, dan muslim yang tinggal di sana,” katanya.
Sebagai warga AS, dirinya menambahkan, kemenangan Joe Biden ini sangat berpengaruh terhadap warga muslim setempat. Sekalipun muslim menjadi minoritas di AS, diharapkan adanya perubahan untuk empat tahun ke depan. Tidak ada lagi namanya rasa pengasingan dan mendapat rasa keadilan sebagaimana warga negara pada umumnya.
“Harapannya itu sih, lebih ke social justice aja. Adanya perlakuan yang sama,” katanya.
(Milla Rosa)