Dema FISIP Inisiasi Ajak Galang Dana Untuk Mahasiswa Terdampak Pandemi

E=flayer Inisiasi Dema FISIP untuk Bantuan bagi Mahasiswa Terdampak Covid-19.
Belum adanya kejelasan terkait keberlanjutan kebijakan penurunan atau penyesuaian Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dari UIN Jakarta, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berinisiatif mengadakan bantuan bagi mahasiswa terdampak pandemi yang telah dilakukan sejak Senin, 18 Januari hingga 7 Februari mendatang. E-flayer pun terus disebarluaskan melalui Instagram @demafisipuinjkt dan media sosial pribadi masing-masing guna mengajak dan meringankan beban mahasiswa yang kesulitan membayar UKT.
Ketua Dema FISIP, Muhammad Nur Hidayatulloh mengatakan, bantuan tersebut merupakan inisiatif dari Dema FISIP, khususnya untuk mengajak teman-teman FISIP dan luar FISIP dalam rangka membantu dan menggalang dana yang hasilnya diperuntukkan dan disalurkan pada teman-teman yang kesulitan membayar UKT bahkan terpaksa tidak bisa lanjut kuliah, karena tidak bisa membayar.
“Sejak pembayaran UKT sudah dapat dilakukan, memang belum ada kebijakan penurunan UKT bagi mahasiswa terdampak pandemi dari Universitas. Baru terdapat Surat Edaran (SE) dari Wakil Dekan Tiga Fisip sekitar dua hari lalu terkait bantuan tersebut, setelah dikonfirmasi ke bagian keuangan UIN Jakarta, bantuan tersebut adalah bantuan dari Rektor yang sifatnya menyeluruh, namun hanya untuk kelompok UKT satu sampai tiga saja,” kata Nur.
Dirinya menambahkan, teman-teman FISIP merespon baik dengan banyaknya donasi yang masuk dan menyebarkan e-flayer ajakan patungan yang masif. Dirinya mengajak seluruh mahasiswa UIN Jakarta terutama melalui Dema, untuk menjalankan penggalangan dana di setiap fakultas. Sistem UKT yang mencekik merupakan musuh bersama, maka kesadaran kolektif untuk saling bantu dapat menjadi salah satu obat bagi persoalan UKT.
Wakil ketua Dema FISIP, Alifia Nurul Fajryati menjelaskan, gerakan bantuan tersebut berangkat dari keresahan dirinya selama menjadi tim advokasi tahun lalu. Karena, untuk dapat menurunkan UKT tidak mudah dari UIN Jakarta sendiri, sehingga tercetuslah pembentukan biro di dalam kemahasiswaan Dema FISIP khusus menangani UKT, yakni tim advokasi mahasiswa yang Program Kerjanya (Proker) diberi nama “Mulai Dari Patungan”.
“Saat ini, skala prioritas terkait bantuan tersebut masih di lingkup mahasiswa FISIP saja. Tugas dari tim advokasi sendiri, yakni melakukan pendataan, penyeleksian data sampai pendampingan untuk melakukan audiensi terkait keringanan UKT kepada pihak kampus,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, selain itu, pihaknya membangun kedekatan pribadi agar mengetahui lebih dalam apakah mahasiswa tersebut perlu dibantu atau tidak, sehingga hasilnya pun tepat sasaran. Untuk sekarang pihaknya berusaha mengajukan penurunan UKT dan menggalang dana. Dirinya berpesan untuk tetap semangat, karena akan selalu ada jalan keluar dari setiap masalah.
(Sani Mulyaningsih)