HKBN 2021: Pentingnya Edukasi Mitigasi Bencana di Tengah Pandemi

Ilustrasi evakuasi warga akibat bencana banjir. Sumber foto: medcom.id

Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan berbagai jenis bencana, seperti gempa, tsunami, banjir, dan lainnya. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginisiasi 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN). Upaya tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kesadaran serta kesiapsiagaan masyarakat, dalam menghadapi ancaman bencana. Lantas, bagaimana penerapan mitigasi bencana di tengah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)?

Bidang Disaster Management Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup Dan Kemanusiaan (KMPLHK) Ranita UIN Jakarta, Desra Putri menjelaskan, melakukan mitigasi bencana di tengah pandemi menjadi tantangan tersendiri, karena selain harus mengurangi risiko bencana tersebut, menjaga diri juga diharuskan agar tidak terpapar dan memaparkan virus kepada orang lain dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).

“Dengan kondisi seperti sekarang, banyak terjadi bencana di berbagai daerah, sehingga kita harus lebih sadar akan hal tersebut. Banyak strategi yang dapat dilakukan dalam upaya kesiapsiagaan bencana, seperti melakukan pengorganisasian berbagai program kegiatan atau sarana secara efektif, tepat, dan siap siaga,” jelasnya.

Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia Region II Jawa Bagian Barat, Muhammad Abdul Razak mengatakan, dalam menghadapi serta menyikapi kesiapsiagakan bencana, harus ada pelatihan terhadap lingkungan dan mengedukasi warga untuk tidak melakukan hal-hal yang memicu bencana.

“Misal di daerah yang rawan banjir, maka perlu adanya pelatihan dan pengetahuan mengenai jenis tanah dan menjaga kelestarian. Cara ini baik untuk meminimalisir banjir. Intinya, dengan melakukan sosialisasi pengenalan ancaman atau risiko bencana, maka akan menambah pengetahuan warga untuk tidak melakukan hal-hal yang memicu bencana,” pungkasnya.
(Devi Sylvia Hasanah)