Dampak Pasar Tangguh di Era Pandemi Covid-19

Dosen prodi Kesmas UIN Jakarta, Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes., saat mengisi acara
Pada Kamis (17/6), Environmental Health Student Association (Envihsa) UIN Jakarta menyelenggarakan Webinar Analisis Dampak Lingkungan, bertemakan “Peran Strategis Tenaga Kesehatan Lingkungan, Pada Pasar Siaga Tanggap Bencana Pasca Covid-19”. Tujuan diselenggarakannya webinar tersebut, adalah untuk mengantisipasi dampak pasar tangguh, terhadap perkembangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia.
Direktur Mitigasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Johny Sumbung, S.K.M., M.Kes., mengatakan, pasar adalah salah satu dari banyak aset sumber penghidupan yang akan terdampak saat terjadi sesuatu, serta dianggap sebagai salah satu tempat yang dapat menjadi klaster penularan Covid-19.
“Selain menjadi parameter percepatan pemulihan ekonomi, pasar juga dapat menjadi wahana pemulihan psikosial bagi masyarakat, yang terdampak bencana. Ditambah di kondisi pandemi yang belum berakhir ini, adaptasi kebiasaan baru merupakan hal yang penting diterapkan dalam menghadapinya,” ujarnya.
Dosen Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) UIN Jakarta, Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes., mengatakan, dalam upaya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, diperlukan identifikasi risiko dan potensi dari pasar tersebut.
”Dibukanya pasar tangguh pada era pandemi, tentunya juga berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Namun di sisi lain, jika pasar tersebut dibuka pada era pandemi, hal itu sekaligus membuka potensi berkembangnya kasus Covid-19 yang berawal dari sebuah kerumunan,” pungkasnya.
(Sastra Yudha)