Respon Mahasiswa terhadap Rencana Tatap Muka di UIN Jakarta

UIN Jakarta. Sumber foto: kompas.com
Lembaga Penjaminan Mutu UIN Jakarta, meluncurkan survei kesiapan mahasiswa dan kepastian mahasiswa telah memperoleh vaksinasi, serta informasi yang memadai tentang Covid-19, pada Rabu (15/9). Hal tersebut dilakukan, dalam rangka persiapan penyelenggaraan perkuliahan tatap muka. Berbagai respon mahasiswa dalam mengisi survei tersebut, terdapat jawaban yang siap maupun belum.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), semester tiga, Sekar Wahyu Ningtyas mengatakan, melalui link https://bit.ly/SurveiKesiapanMahasiswaUntukPerkuliahanTatapMuka yang diedarkan di grup kelas dirinya dapat mengisi survei tentang kesiapan mahasiswa untuk perkuliahan tatap muka.
“Sebenarnya, saya pribadi belum siap 100 persen untuk mengikuti kuliah tatap muka karena telah terlanjur nyaman di posisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karena, kuliah tatap muka harus menyiapkan banyak hal, sedangkan PJJ tidak perlu banyak yang disiapkan,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, banyak ketakutan yang dirasakan karena belum pernah merasakan bagaimana rasanya kuliah tatap muka. Namun, orang tuanya setuju dengan adanya tatap muka, karena lebih banyak interaksi dengan dosen dan teman secara langsung di kampus.
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek), jurusan Teknik Pertambangan, semester tiga, Azra Zahira Putri menyebut, survei penting dilakukan karena survei tersebut membantu melihat kesiapan dari masing-masing mahasiswa.
“Saya telah mengisi survei yang dibagikan di grup dan saya bersedia mengikuti kuliah tatap muka. Alasannya, karena melihat dari segi pengalaman dan bidang Program Studi (Prodi) yang saya ambil. Prodi yang saya ambil lebih banyak kerja lapangan dan membutuhkan praktikum yang memadai,” pungkasnya.
(Delima Luzen Ahmad)