Compulsive Gaming, Penyakit Mental yang Meresahkan

Ilustrasi bermain video gim, Sumber foto: detik.com
Balamuda, sejatinya manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus maju dan ingin selalu berkembang. Kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor berkembangnya kehidupan manusia lho, karena dengan teknologi sekarang manusia lebih mudah melakukan segala hal.
Seperti video gim, ia merupakan salah satu teknologi yang dimanfaatkan manusia untuk mencari kesenangan, karena sifatnya yang menantang sehingga banyak digemari baik khalayak muda ataupun yang sudah berumur.
Tapi, Balamuda tau ga sih? Terlalu banyak bermain video gim adalah hal yang tidak baik dan dapat menyebabkan kecanduan hingga menjadi penyakit mental, lho. Penyakit mental yang disebabkan terlalu banyak bermain video gim disebut dengan Compulsive Gaming atau biasa disebut Gaming Disorder.
Lalu, gejala compulsive gaming itu seperti apa sih?
Dikutip dari alodokter.com, compulsive gaming biasa terjadi kepada seorang anak, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga dapat terdampak. seseorang yang megalami compulsive gaming cenderung mudah tersinggung dan mudah marah saat bersosialisasi, bahkan terhadap orang tua, lho, Balamuda.
Selain itu, siklus tidur tidak teratur, kehilangan nafsu makan, serta turunnya prestasi perlu diperhatikan juga, karena seseorang yang mengalami gejala tersebut dapat diduga mengalami compulsive gaming.
Cara mengatasinya gimana, dong?
Nah, Balamuda dapat membatasi waktu untuk bermain video gim sebagai upaya mencegah dan mengatasi compulsive gaming. Selain itu, lakukanlah aktifitas yang menyenangkan, karena dengan melakukan hal yang disenangi, seseorang tidak akan merasa jenuh dan tidak lagi mencari kesenangan melalui video gim.
Sejatinya manusia dapat memilih untuk tidak melakukan hal yang tak disukai, serta tidak melakukan hal secara berlebihan. Jadi Balamuda, coba beri ruang pada diri sendiri untuk memilih kehidupan yang lebih sehat dan lebih baik, yuk. Boleh kok main video gim, tapi dibatasi ya.
(Sastra Yudha)