Bahasa Daerah Terancam Punah, Nadiem Makarim Luncurkan Program Revitalisasi

Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim. Sumber foto: Warta Ekonomi
Demi upayakan pelestarian bahasa daerah di tengah anak muda dan masyarakat, Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, meluncurkan program revitalisasi bahasa daerah. Program yang diluncurkan pada Selasa (22/02), bertujuan menyadarkan masyarakat akan pentingnya bahasa daerah sebagai identitas dan kekayaan bangsa, juga sebagai langkah pencegahan agar bahasa daerah tidak punah dan dapat kembali dipergunakan masyarakat.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), semester enam, Nadiyah mengatakan, bahasa daerah adalah suatu lambang kebanggaan atau lambang identitas daerah. Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), masyarakat harus mencegah terjadinya kepunahan bahasa daerah masing-masing.
“Saya sangat mendukung adanya program tersebut guna membuat bahasa daerah yang sudah punah bisa diaktifkan kembali, dan juga menyadarkan masyarakat bahwa bahasa itu bukan hanya sekumpulan kata, melainkan sebagai identitas dan kekayaan bangsa,” ungkapnya.
Mahasiswa FITK, jurusan PGMI, semester enam, Syifa Laili Izzati mengatakan, sebagai WNI masyarakat harus melestarikan bahasa daerah sejak dini, dimulai dari keluarga, terutama orang tua.
“Dengan adanya program tersebut membuat bahasa daerah yang telah punah bisa diaktifkan kembali agar masyarakat Indonesia, khususnya anak muda, bisa mencintai bahasa daerahnya masing-masing,” pungkasnya.
(Fadhlan Robbani)