Satgas Izinkan Buka Bersama dengan Syarat Tidak Mengobrol Saat Makan

Ilustrasi kegiatan buka bersama. Sumber foto: theAsianparent
Belakangan ini publik diramaikan oleh pernyataan Satgas penanganan Covid-19 pada Selasa (29/03) yang meminta masyarakat untuk irit bicara ketika mengadakan kegiatan buka puasa bersama guna menghentikan rantai penularan Covid-19. Pemerintah akhirnya mengizinkan kegiatan buka bersama asal sesuai dengan prokes Covid-19. Setelah sebelumnya Presiden RI, Joko Widodo sempat melarang pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) gelar acara buka bersama sepanjang bulan Ramadhan.
Alumni Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) tahun 2018, jurusan Ilmu Keperawatan, Riska Yulia mengungkapkan, dirinya senang karena pemerintah mulai memikirkan tradisi masyarakat saat Ramadhan, yaitu buka puasa bersama di samping terus berupaya menangani pandemi Covid-19 yang sudah banyak merugikan masyarakat.
“Mengurangi bicara pada saat buka puasa bersama memang akan efektif dalam memperkecil penularan Covid-19. Namun jika dilihat dari tujuan utama buka puasa bersama yaitu sebagai ajang silaturahmi dan bertukar kabar antar teman dan sanak saudara, imbauan tersebut akan sulit penerapannya,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, masyarakat yang ingin melaksanakan buka puasa bersama lebih baik memastikan diri sendiri apakah sehat dan mematuhi prokes yang ada. Selain itu juga memastikan tempat acara buka puasa bersama benar-benar terjamin kebersihannya.
Perawat Klinik Melania Pratama Ciputat, Yani Heryani menjelaskan, aturan tidak berbicara saat makan memang sudah menjadi etika kesopanan sendiri. Namun larangan berbicara atau mengobrol pada saat buka puasa bersama adalah baru.
“Hal tersebut dapat menjadi efektif, tetapi tidak menutup kemungkinan peserta buka puasa bersama berbicara saat makan, terlebih lagi tidak adanya aturan resmi dan pengawasan secara langsung,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, dengan menaati prokes yang ada serta memperkirakan jumlah peserta buka puasa bersama sudah cukup untuk mengurangi penularan Covid-19 sepanjang Ramadhan. Akan lebih baik lagi jika peserta membawa tempat makan dan minum masing-masing agar terjamin kebersihannya.
(Jelita Mawar Hapsari)