Ranita UIN Jakarta Respon Bencana Tanah Longsor Desa Cibunian

Foto empat personil anggota aktif Ranita dalam bencana tanah longsong Desa Cibunian.
Hujan deras dan meluapnya sungai di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor pada Rabu (22/06) lalu mengakibatkan bencana tanah longsor yang menerjang enam kampung di wilayah tersebut. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kembara Insani Ibnu Batuttah (Ranita) UIN Jakarta secara aktif merespon bencana tanah longsor tersebut pada Kamis (23/06). Ranita mendelegasikan empat personil yang bertugas sebagai tim evakuasi dan assessment.
Ketua Umum Ranita UIN Jakarta, Ammar Abdul mengatakan, sebagai organisasi yang memiliki identitas tanggap terhadap isu kemanusiaan perlu secara responsif menanggapi bencana yang terjadi apalagi lokasi kejadian tidak terlalu jauh dari kampus sehingga dapat menjangkau lokasi terdampak lebih cepat.
“UKM Ranita saat ini sedang membuka donasi untuk membantu pemulihan masyarakat terdampak bencana tanah longsor tersebut. Donasi dapat disalurkan melalui informasi yang tertera pada akun instagram @ranita_uin,” jelasnya.
Ketua Posko Ranita UIN Jakarta, Mulyati menjelaskan, alasan Ranita mengenai respons bencana sesuai dengan visi dan misi yaitu terbentuknya masyarakat yang kritis, mempunyai kesadaran dan tanggung jawab sosio-ekologis yang berdasarkan pada nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.
“Misinya Ranita adalah gerakan lingkungan hidup yang dalam seluruh aktivitasnya berdasarkan pada nilai-nilai keislaman dan berdasarkan asas Ranita itu sendiri. Tak hanya itu, pergerakan yang dilakukan selalu mendapat dukungan oleh pihak kampus. Pihak kampus selalu me-repost kegiatan yang dilakukan,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, kesiapan empat personil anggota aktif Ranita yang diberangkatkan dilihat dari kapasitas masing-masing personil yang memiliki kemampuan assessment dan evakuasi.
(Fadhlan Robbani)