Cegah Dampak Negatif Perekonomian Global, Indonesia Ingatkan Ketahanan Ekonomi ASEAN
Menkeu Indonesia, Sri Mulyani. Sumber foto: Realitarakyat.com
Sabtu (15/10), dalam pertemuan IMF-ASEAN Roundtable di Washington DC, Amerika Serikat, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani mengingatkan terkait pentingnya menjaga ketahanan ekonomi di ASEAN demi mencegah dampak negatif kondisi perekonomian global yang masih diliputi ketidakpastiaan.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan Akuntansi, semester lima, Adelia Pratiwi mengatakan, perlu adanya kerja sama yang baik terkhusus negara-negara yang tergabung di dalam ASEAN mengingat kabar di tahun 2023 akan terjadi inflansi.
“Dari data yang telah diinformasikan oleh pemerintah, dinyatakan beberapa negara di kawasan ASEAN diproyeksikan akan tumbuh lebih lambat pada tahun 2023 mendatang dari perkiraan semula sebab permintaan global yang melambat. Tetapi secara menyeluruh prospek sekarang di wilayah tersebut tetap dalam kondisi relatif lebih baik daripada banyak wilayah lainnya,” jelas.
Alumni Mahasiswa Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), jurusan Hubungan Internasional (HI), angakatan 2017, Andhito Sutanto mengatakan, ASEAN harus mampu mencegah inflasi dan memberikan solusi yang tepat jika nantinya pada tahun 2023 perekonomian global sedang memburuk.
“Untuk menjaga pemulihan, ASEAN harus tetap memprioritaskan kebijakan yang melindungi daya beli di tengah kenaikan harga, memberikan kepercayaan kepada sektor bisnis, dan bertujuan membangun fondasi yang lebih kuat untuk pembangunan jangka menengah dan panjang melalui reformasi struktural,” tuturnya.
Dirinya berharap, upaya para pembuat kebijakan untuk menyeimbangkan antara menekan inflasi dan mendorong pemulihan ekonomi dapat benar-benar terealisasikan dengan baik demi menjaga kemakmuran rakyat dan negara.
(Al Ghifari)