Dukungan Sosial Masyarakat Jadi Peran Penting dalam Penanganan ODGJ
Ilustrasi ODGJ. Sumber foto: Tirto.id
Dokter spesialis kejiwaan, Dr. Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJ(K) mengatakan, seluruh anggota masyarakat perlu terlibat aktif dalam penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan memberikan dukungan sosial. Penanganan gangguan jiwa menjadi tidak maksimal sebab pasien biasanya tidak menyadari bahwa dia mengalami masalah dan banyak stigma negatif mengenai gangguan jiwa yang beredar di tengah masyarakat, seperti anggapan bahwa ODGJ adalah orang yang hanya mencari perhatian dan kurang iman.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Jurnalistik, semester tiga, Muhamad Ichsan Maulana mengatakan, ODGJ memiliki tipe yang beragam, tapi orang terdekatnya tetap harus memberikan dukungan yang baik dalam proses pengobatannya serta memberikan kenyamanan agar ODGJ tidak merasa terganggu.
“Menurut saya cara yang tepat adalah dengan memberikan arahan kepada masyarakat untuk mengubah pola pikir mereka terhadap ODGJ yang selama ini dicap sebagai pengganggu. Masyarakat juga perlu diberi arahan agar tidak memberikan perlakuan yang buruk kepada ODGJ,” ujarnya.
Dirinya berharap, masyarakat Indonesia dapat menerima keberadaan ODGJ dan tidak menghakimi, justru sebaliknya masyarakat memberikan dukungan sosial kepada mereka karena hal tersebut menjadi faktor penting dalam proses penanganan ODGJ di Indonesia.
Mahasiswa FDIKOM, jurusan Jurnalistik, semester tiga, Ahmad Fauzan Akbar mengatakan, peran keluarga adalah mengawasi supaya hal fatal tidak terjadi, yaitu dengan memberikan dukungan kepada ODGJ sejak awal.
“Menurut saya untuk masalah tersebut solusinya adalah memiliki ilmu dan rasa simpati serta empati antar sesama. Jika masih mengolok-mengolok orang yang terkena ODGJ, mereka tidak mengerti bahwa masalah kejiwaan adalah faktor medis yang tidak diinginkan oleh si korban,” ungkapnya.
Ahmad berharap, penanganan ODGJ di Indonesia kedepannya bisa menjadi lebih baik, entah dari service yang diberikan oleh psikiater, keluarga, atau bahkan masyarakat dan tetangga terdekat.
(Fadhlan Robbani)