Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Jadi Prioritas 2023

Penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi program prioritas pada tahun 2023 dengan memperkuat berbagai upaya melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Kedua permasalahan tersebut merupakan dua hal yang beriringan serta membutuhkan peran aktif dari seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, pada Jumat (13/1).
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), jurusan Farmasi, semester tiga, Sabila Hanidasari mengatakan, dengan target penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024, untuk mempercepat penanganan stunting tentunya perlu melibatkan semua kementerian dan lembaga.
“Penurunan stunting dapat dilaksanakan dengan intervensi gizi spesifik, yaitu kegiatan yang biasanya dilaksanakan untuk mengatasi langsung terjadinya stunting, tapi dengan catatan intervensi gizi spesifik itu tepat sasaran,” tuturnya.
Dirinya berharap, pemerintah dapat mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia. Pemerintah juga perlu menggencarkan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi untuk mencegah terjadinya stunting pada masyarakat.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Jurnalistik, semester tiga, Ditha Dzakiyah Meiliani Putri menuturkan, kolaborasi dan sinergi dari berbagai kementerian dan lembaga, serta pelibatan masyarakat dapat menjadi kunci sukses penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Harus ada bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat, termasuk pemberdayaan ekonomi. Karena kemiskinan juga bisa muncul jika sumber daya manusianya kurang bagus. Di zaman modern yang semakin canggih, mau tidak mau masyarakat harus semakin canggih juga, itu jadi PR juga untuk pemerintah dalam mengatasinya,” ujarnya.
(Jelita Mawar Hapsari)
Recent Comments