[metaslider id="353"]

Kembangkan Ekonomi Spiritual, PMI UIN Jakarta Gelar Diskusi Bulanan

Foto saat diskusi bulanan PMI berlangsung.


Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) menggelar diskusi bulanan, pada Kamis (27/7) di ruang meeting lantai 2 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM). Dengan mengusung tema “Gerakan Sufi Ekonomi Kaum Sufi: Menelusuri Spiritual Entrepreneur Jama’ah Tarekat Idrisiyyah Pagendingan Tasikmalaya“, acara tersebut dihadiri oleh dekan beserta jajaran dan narasumber terkait.

Dekan FDIKOM, Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si mengatakan, sebagai prodi yang memberikan perhatian terhadap upaya menciptakan ruang publik, maka diskusi bulanan dilakukan untuk menjawab tantangan, dari komunitas akademik dalam proses penguatan nalar, kemampuan dan sikap.

“Di sisi lain, diskusi bulanan ini menjadi suatu hal yang penting untuk mengeluarkan isi pikiran dengan basis pergerakan. Melalui diskusi dan bertumbuh bersama dalam konteks pemikiran, akan menguatkan kultur akademik di UIN Jakarta,” tuturnya.

Dirinya menambahkan, diskusi tersebut diharapkan  menghasilkan kesadaran yang bergerak dalam pemikiran, serta dapat membuat senior dan junior ter-fasilitasi dan bertumbuh bersama di FDIKOM.

Dosen Prodi PMI, Prof. Dr. Asep Usman Ismail, M.Ag. menjelaskan, pada penelitian dari delapan kelompok sufi menghasilkan dua kesimpulan yang berbeda. Yaitu, kelompok sufi yang memandang dunia positif, serta kelompok sufi yang memandang dunia negatif. Dengan demikian, tiga penyangga gerakan bisnis perekonomian yakni memiliki niat, proses kegiatan usaha yang terarah, serta menilai hasil usaha dengan dua sudut pandang dunia dan akhirat.

“Bisnis berdasarkan agama atau sistem keyakinan akan menghasilkan unsur spiritual dalam diri manusia yang membuat hidup bermakna. Sedangkan spiritual entrepreneur adalah mengembalikan kegiatan bisnis pada tiga pokok ajaran agama,” pungkasnya.

Dirinya menambahkan, beberapa proses internalisasi spiritual entrepreneur pada seluruh jejaring bisnis, yakni mendengar, melihat, meresapkan, melakukan dan kesadaran kolektif.

(Firdania Maulida Syahri)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *