BPI UIN Jakarta Lakukan Public Lecture Bahas Demokrasi dan Keberlanjutan
Program Studi (Prodi) Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) mengadakan kegiatan International Public Lecture. Kegiatan tersebut diselenggarakan di gedung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) lantai dua, dengan tema “Demokrasi dan Keberlanjutan“. Acara tersebut berjalan lancar dengan dihadiri oleh dekan, dosen dan juga peserta peserta dari FDIKOM.
Dekan FDIKOM, Dr. Gun Gun Heryanto M.Si menuturkan, dalam konteks demokrasi yang seharusnya mahasiswa lakukan adalah perlu pemikiran yang terbuka. Sebab, demokrasi sendiri tidak pernah statis dan perlu adanya dinamisasi. Caranya adalah dengan mengetahui segala macam faktor yang sedang berkembang.
“Dalam menyambut pesta demokrasi yang sedang terjadi, mahasiswa harus belajar faktor-faktor yang mempengaruhi demokrasi tersebut. Sebagai agen perubahan, mahasiswa harus berpartisipasi dalam hal konvensional maupun non-konvensional,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, dalam hal konvensional, mahasiswa dapat berpartisipasi di tempat pemungutan suara secara langsung. Dalam konteks non-konvensional, mahasiswa dapat berpartisipasi dengan mengikuti diskusi terbuka.
Narasumber Public Lecture, Professor Ludger Helms menjelaskan, ada beberapa proporsi dalam demokrasi dan berkelanjutan. Mulai dari kepemimpinan demokratis yang lebih dari sekadar melaksanakan kehendak rakyat, melainkan memiliki tanggung jawab untuk memahami isu. Kemudian merumuskan solusi yang efektif, dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan yang diambil.
“Demokrasi tersebut harus diperkuat, karena di dalam demokrasi ada penghargaan atas kebebasan, tetapi kebebasan yang dilimitasi. Inovasi teknologi dan kerja sama internasional juga memiliki potensi sebagai pendorong kebijakan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, demokrasi sebagai sistem pemerintahan memiliki peran krusial dalam menjaga keberlanjutan penggunaan Sumber Daya Alam (SDA). Selain itu, melindungi lingkungan agar terhindar dari perubahan iklim yang tidak dapat diperbaiki.
(Muhammad Rizki Aulia Rahman)