Bumi Alami Pendidihan Global, Sekjen PBB Buat Kerja Sama Tangani Krisis Iklim
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebutkan langkah kerja sama dengan mengucurkan US$1,8 triliun bisa melakukan mitigasi dan adaptasi dalam krisis iklim sedunia. Kenaikan suhu serta berbagai bencana alam dari seluruh dunia terjadi dalam dua pekan terakhir. Hal tersebut menarik perhatian Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres yang menyebut bumi sudah mengalami pendidihan global.
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Agribisnis, semester lima, Risky Maulana mengatakan, pendidihan global menarik kesimpulan bahwa bumi telah mengalami krisis dan kembali tidak sehat. Terlihat dari pasca Covid-19, bumi yang kembali mengalami aktivitas seperti sebelumnya.
“Aktivitas produksi pabrik dan mobilitas transportasi sudah kembali berjalan normal, yang menandakan pencemaran lingkungan juga kembali. Pengurangan aktivitas penggunaan batubara di China serta pengurangan tarif impor panel surya dari AS merupakan pencegahan yang bisa dilakukan,” jelasnya.
Mahasiswa FST, jurusan Teknik Pertambangan, semester tiga, Nazlan menuturkan, persiapan menghadapi iklim ekstrem yang terjadi perlu dengan pembinaan secara berkala. Mitigasi serta penanganan harus seimbang, agar dampak kerugian dalam aspek apapun tidak besar.
“PBB ada baiknya melirik negara-negara kepulauan, karena dengan adanya pendidihan global tersebut, bisa saja pulau kecil di negara kepulauan mengalami banjir besar. Perlu adanya penanganan dari berbagai dunia yang informatif,” pungkasnya.
Dirinya menambahkan, PBB dapat mengambil usulan seperti di Polandia yang mengusulkan kerja sama dalam sistem penangkapan karbon dalam teknologi pembangkit listrik batubara. Demikian dalam skala dunia, kerja sama yang nyata dan bersamaan penting dilaksanakan secepatnya.
(Muhammad Rizki Aulia Rahman)